7.13



 1. Pendahuluan[kembali]

Transistor efek medan atau Field-Effect Transistor (FET) adalah salah satu jenis transistor yang mengendalikan aliran arus listrik melalui medan listrik. FET terdiri dari beberapa jenis, termasuk Junction FET (JFET) dan Metal-Oxide-Semiconductor FET (MOSFET). Dalam konteks ini, kita akan fokus pada MOSFET dengan tipe P-Channel.

 2. Tujuan[kembali]

Memenuhi tugas mata kuliah elektronika
- Mengetahui dan memahami fungsi P-Channel
- Mengetahui cara kerja P-Channel

 3. Alat dan Bahan[kembali]

Alat:

1. Voltmeter


Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik.



2. Amperemeter

Amperemeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar arus listrik yang ada di suatu rangkaian listrik.




3. Switch




Switch atau saklar adalah suatu komponen yang digunakan untuk memutus dan menyambungkan arus listrik.


Bahan:

1. Resistor



Berfungsi sebagai pembagi, pembatas, dan pengatur arus dalam suatu rangkaian, 
Resistor berfungsi untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik. Nilai resistansi dan arus saling berbanding terbalik, sehingga semakin besar nilai resistansi maka nilai arus yang melalui sebuah komponen semakin kecil. Cara menghitung nilai resistansi resistor berdasarkan kode gelang warna:

 


  1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
  2. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
  3. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
  4. Masukkan jumlah nol dari warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan (10^n), merupakan nilai toleransi dari resistor. 

2. Baterai
     



Baterai adalah alat yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk kimia kemudian diubah menjadi energi listrik untuk memperoleh arus listrik yang diperlukan.

3. Dioda




Komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah.

4. Ground




Berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi.

5. Induktor






Induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. 



6.P-Channel


P-Channel MOSFET memiliki wilayah P-Channel diantara Source dan Drain. Dia memiliki empat terminal seperti Gate, Drain, Source dan Body. Struktur Transistor PMOS terdiri atas tipe-n dengan daerah Source dan Drain diberi difusi P+.

 4. Dasar Teori[kembali]

- Ground


GROUNDING LISTRIK JUGA BISA DIARTIKAN SEBAGAI SISTEM PERTANAHAN PADA SUATU INSTALASI LISTRIK  YANG MAMPU MENIADAKAN BEDA POTENSIAL DENGAN CARA MENGALIRKAN ARUSNYA KE TANAH ATAU BUMI. YANG DIMAKSUD BEDA POTENSIAL YAITU BERUPA KEBOCORAN ARUS LISTRIK ATAU SAMBARAN PETIR. CARA PEMASANGAN GROUNDING INI YAITU MENGGUNAKAN SEBUAH ELEKTRODA KHUSUS PEMBUMIAN YANG DITANAM DI DALAM TANAH. SEDANGKAN KABELNYA MENGGUNAKAN KABEL ARDE YANG MEMILIKI CIRI KHAS WARNA YAKNI HIJAU ATAU KUNING STRIP HIJAU.


- Voltmeter

Voltmeter adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada sumber listrik. Voltmeter bekerja berdasarkan prinsip hukum Ohm, yaitu tegangan (V) sama dengan hasil kali arus (I) dan resistansi (R) pada suatu rangkaian. Voltmeter memiliki jarum pengukur yang bergerak sejalan dengan besar tegangan yang diukur. Resistor pengukur yang digunakan pada voltmeter harus memiliki nilai resistansi yang cukup tinggi agar tidak mempengaruhi tegangan pada rangkaian yang sedang diukur.

Langkah-langkah menggunakan voltmeter diantaranya adalah :

1. Rangkai komponen yang memiliki potensial berbeda secara paralel.

2. Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan pemasangan kutub-kutub voltmeter.

3. Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang berbeda. Dari keduanya, kutub positif memiliki potensial yang tinggi.

4. Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan mengarah ke kiri berarti pemasangannya terbalik. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus bolak balik.


- Amperemeter

Fungsi amperemeter secara umum adalah untuk mendeteksi tegangan listrik. Namun, amperemeter hanya dapat berfungsi untuk mengukur arus listrik pada rangkaian tertutup saja. Untuk mengukur kuat arus, amperemeter biasanya dipasang secara seri serta perlu dipasang dengan resistensi shunt.

- Osiloskop

 Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang berfungsi untuk memproyeksikan frekuensi dan sinyal listrik dalam bentuk grafik.

Beberapa manfaat dan fungsi dari osiloskop adalah:

  • Digunakan sebagai alat ukur frekuensi sinyal yang terisolasi.
  • Digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tegangan listrik dan realisasinya terhadap waktu.
  • Osiloskop bisa membantu membedakan mana arus AC dan arus DC yang terdapat pada perangkat elektronik.
  • Osiloskop bisa difungsikan untuk melakukan cek sinyal dalam rangkaian elektronik.
  • Osiloskop berfungsi untuk melakukan cek noise dalam sebuah rangkaian elektronik.
  • Osiloskop digunakan untuk menghitung adanya perubahan aliran phase pada sinyal input.
  • Osilokop bisa digunakan sebagai alat atur amplitudo radiasi. Dengan catatan amplitudo radiasinya ini berasal dari generator pemancar radio, pembangkit sinyal dan lainnya.
-Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi yang berfungsi sebagai pembatas dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan resistansi resistor atau hambatan adalah ohm.

CARA MENGHITUNG NILAI RESISTANSI RESISTOR DENGAN GELANG WARNA
   A. MASUKAN ANGKA DARI KODE WARNA GELANG PERTAMA.
   B. MASUKAN ANGKA DARI KODE WARNA GELANG KEDUA.
   C. MASUKAN ANGKA DARI KODE WARNA GELANG KETIGA.
   D. MASUKAN JUMLAH NOL DARI KODE WARNA GELANG KE-4 ATAU PANGKATKAN ANGKA TTERSEBUT               DENGAN 10^N
   E. WARNA GELANG TERAKHIR MERUPAKAN NILAI TOLERANSI RESISTOR.

FET P-CHANNEL

FET P-CHANNEL ADALAH JENIS TRANSISTOR LAPANGAN YANG TERDIRI DARI TIGA TERMINAL YAITU GATE, SOURCE, DAN DRAIN. DALAM FET P-CHANNEL, PEMBAWA MUATAN YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENGALIRKAN ARUS ADALAH "HOLES" ATAU LUBANG ELEKTRON YANG BERMUATAN POSITIF. DALAM OPERASI NORMALNYA, FET P-CHANNEL HARUS DIBERI TEGANGAN NEGATIF PADA GATE UNTUK MEMBUKA ALIRAN ARUS DARI SOURCE KE DRAIN. KETIKA TEGANGAN GATE NEGATIF MENCAPAI AMBANG BATAS TERTENTU, TERJADI PEMBENTUKAN KANAL KONDUKSI DI BAWAH GATE DAN ARUS MULAI MENGALIR DARI SOURCE KE DRAIN MELALUI KANAL TERSEBUT. PRINSIP KERJA FET P-CHANNEL INI ADALAH KEBALIKAN DARI PRINSIP KERJA FET N-CHANNEL, DI MANA PADA FET N-CHANNEL PEMBAWA MUATAN YANG MENGALIRKAN ARUS ADALAH ELEKTRON. FET P-CHANNEL MEMILIKI KEUNGGULAN DALAM APLIKASI SIRKUIT TERTENTU YANG MEMERLUKAN TEGANGAN NEGATIF SEBAGAI PENGENDALI ALIRAN ARUSNYA.

SAMPAI SAAT INI, HANYA ADA ANALISIS TERBATAS PADA FET JENIS N-CHANNEL. UNTUK FET JENIS P-CHANNEL, DIGUNAKAN GAMBAR PENCERMINAN KURVA UNTUK MENENTUKAN ARUS YANG BERLAWANAN ARAH DENGAN SEPERTI YANG DITUNJUKKAN DALAM GAMBAR UNTUK BERBAGAI JENIS FET. PADA SETIAP KONFIGURASI DALAM GAMBAR , TEGANGAN PASOKANNYA ADALAH NEGATIF KE ARAH YANG DITUNJUKKAN. PERLU DIPERHATIKAN NOTASI DOUBLE-SUBSCRIPT UNTUK TEGANGAN YANG BERKELANJUTAN SEPERTI YANG TELAH DIDEFINISIKAN UNTUK JENIS N-CHANNEL, SEPERTI VGS, VDS, DAN LAIN-LAIN. NAMUN, PADA KASUS INI, VGS ADALAH POSITIF DAN VDS NEGATIF.



Meskipun analisis perangkat jenis n-channel dan p-channel memiliki kesamaan, tetapi pada jenis p-channel, arah dan polaritas tegangan harus dibalik. Namun, dengan pengalaman yang diperoleh dari analisis perangkat jenis n-channel, analisis perangkat jenis p-channel cukup mudah.


 5. Percobaan[kembali]

    a) Prosedur[kembali]

  • Pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
  • Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak. Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
  • Hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
  • Coba jalankan rangkaian, jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja

    b) Rangkaian simulasi [kembali]

1. Rangkaian FIG 7.56(a)
            
            2. Rangkaian FIG 7.56(b)
            3. Rangkaian FIG 7.56(c)
            4. Rangkaian FIG 7.57
       Tegangan pada terminal Gate(G) menghasilkan medan listrik yang mempengaruhi aliran pada pembawa muatan yang melalui saluran tersebut. Di JFET Kanal-P, semakin Positifnya VG, semakin sempit pula salurannya yang akhirnya mengakibatkan semakin kecilnya arus pada Output JFET (Id).




Prinsip kerja :

P-Channel FETs mengontrol aliran arus dari source ke drain dengan menggunakan medan listrik yang diterapkan pada gate. Transistor ini aktif ketika tegangan gate lebih negatif daripada tegangan source, memungkinkan arus mengalir dari source ke drain. P-Channel FETs memiliki tiga mode operasi utama: cut-off (mati), ohmic (linear), dan saturation (jenuh), dan banyak digunakan dalam aplikasi seperti saklar tegangan tinggi dan pengendali daya

    c) Video Simulasi [kembali]



 6. Download File[kembali]

Download HTML disini
Download video simulasi disini
Download Datasheet disini
Download rangkaian 7.131 disini 
Download rangkaian 7.132 disini
Download rangkaian 7.133 disini 
Download rangkaian 7.134 disini
Datasheet JFET 2N4381 [klik disini]
Datasheet MOSFET 2SJ118 [klik disini]
Datasheet Resistor [klik disini]
Datasheet Voltmeter: [klik disini]
Datasheet Amperemeter: [klik disini]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL 1

Modul 2

Potensiometer dan Tahanan Geser